KEMAHASISWAAN

Mahasiswa
Dalam PP no. 60 tahun 1999 dijelaskan tentang mahasiswa sebagai berikut: Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu. Dalam pelaksanaan tugas pengembangan kemahasiswaan seharihari diperguruan tinggi, ruang lingkup tugas pembimbing kemahasiswaan dibatasi pada jenjang D3 (S0) dan S1

Terdapat berbagai rujukan yang hendak dijadikan titik tolak dalam menetapkan sasaran pengembangan kemahasiswaan, yaitu:

  1. Tujuan Pendidikan Nasional (dirumuskan pada pasal 4 UU no.2 Tahun 1989)
  2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan
  3. Kepentingan masyarakat
  4. Aspirasi, harapan, minat, bakat dan kegemaran serta prilaku pribadi sivitas akademika berdasarkan budaya bangsa dan nilai-nilai religi agama yang dianut.
Berdasarkan titik tolak tersebut, maka sasaran umum pemberdayaan mahasiswa di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

A. Sasaran Umum
  1. Jiwa Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab yang tinggi.
  2. Kepemimpinan : Pengembangan diri melalui organisasi, kegiatan komunikasi, latihan manajemen yang terarah.
  3. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan : Pengembangan diri melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif serta inovatif, juga produktif untuk pengamalan dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
  4. Ketahanan fisik dan mental : Diperlukan kesehatan, ketahanan fisik dan mental untuk menghadapi tantangan hidup, berkepribadian mantap, memiliki tanggungjawab serta disiplin yang tinggi untuk mendukung ketahanan perguruan tinggi dan ketahanan nasional.

B. Sasaran Khusus
  1. Sikap Ilmiah
    a. Hasrat ingin tau, belajar tak kenal batas usia dan waktu
    b. Daya analisis yang tajam
    c. Kejujuran
    d. Rasa tanggung jawab yang tinggi
    e. Keterbukaan terhadap hal baru, pendapat yang berbeda namun tetap kritis
    f. Sikap bebas dari prasangka
    g. Orientasi masa depan
    h. Sikap menghargai nilai, norma atau kaidah budaya dan agama serta tradisi keilmuan.
  2. Sikap Keahlian atau Profesional
    a. Keinginan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi
    b. Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat, kemampuan serta arah profesinya.
    c. Etika profesi yang tinggi
    d. Kesejawatan yang tinggi

ORGANISASI
Organisasi merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang-orang (manusia) yang memiliki minat, bakat, tujuan atau cita-cita yang sama. Unsur-unsur utama yang terkait, dan akan mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh keberadaan organisasi adalah (4 M):
  1. Man (Manusia)
  2. Methode (Sistem)
  3. Money (Dana)
  4. Material (Bahan)
  1. Man (Manusia) adalah subjek, predikat maupun objek dari kegiatan suatu organisasi. Manusia merupakan sumber daya penting yang menjadi asset organisasi, sebagai sumber inspirasi, pelaku yang bergerak sesuai sistem atau komitmen organisasi, yang akhirnya akan menghasilkan produksi berupa karya atau sumberdaya manusia sesuai dengan tujuan organisasi.
  2. Methode (Sistem) adalah mesin yang mengatur hubungan antar manusia atau komponen yang terlibat di organisasi untuk mencapai hasil yang diharapkan.
  3. Money (Dana) merupakan bahan bakar untuk menggerakkan organisasi, terkadang “money” juga menjadi motivasi untuk menggerakan sdm yang ada diorganisasi, meskipun ada yang punya idealisme bahwa “uang bukan segalanya” tapi untuk memenuhi beberapa keperluan yang di anggarkan, uang sangat diperlukan, dan penggunaan uang sesuai atau diluar anggaran ini harus dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Material (bahan) yang dibutuhkan oleh organisasi bisa berbentuk fisik (benda) seperti kantor dan perlengkapannya atau alat-alat dan sarana yang dibutuhkan untuk suatu event (kegiatan). Material yang dibutuhkan organisasi bisa juga berupa non-fisik seperti cita-cita yang sama, semangat, hobi, minat dan bakat anggota yang sama. 

ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Organisasi kemahasiswaan dalam tatacara manajemen organisasi tidak berbeda jauh dengan organisiasi umum lainnya. Hal-hal yang menyebabkan keberadaannya adalah:
  1. dikarenakan kesamaan keyakinan, minat dan bakat anggota, biasanya bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat tersebut dalam suatu wujud kegiatan yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu prestasi, sebagai kebutuhan fisik, rohani ataupun sekedar penyalur hobi,
  2. dikarenakan tuntutan kebutuhan, keadaan lingkungan yang terjadi saat itu, seperti organisasi layanan sosial untuk bantuan bencana alam, pendidikan bagi masyarakat miskin dan anak terlantar, layanan kesehatan dan keselamatan,
  3. dikarenakan peluang yang ada untuk pengembangan kepribadian atau untuk tujuan provit atau keuntungan, misal untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship / kewirausahaan, kemandirian dan profesionalisme, dengan membentuk unit kooperasi mahasiswa, kelompok marketing dan public relation, event organization, pembimbing atau assisten pelatihan atau pendidikan profesional.
  4. dikarenakan tuntunan agama / aktifitas religi seperti unit kerohanian dan lain-lain.
  5. dikarenakan amanat dan tuntutan sivitas akademika untuk mengemban suatu amanat khusus dengan suatu visi dan misi yang jelas sesuai AD/ART, memiliki pedoman GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja). Misalnya Senat Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Lembaga Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan dan lain-lain. Organisasi ini biasanya merupakan suatu struktur organisasi yang kompleks dengan maksud dan tujuan organisasi seperti diatur pada AD/ART organisasi tersebut.

FUNGSI ORGANISASI
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
  1. Planning (perencanaan)
  2. Organizing (pengaturan)
  3. Accounting (pelaporan)
  4. Controling (pengawasan)
a. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti :
  • Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
  • Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
b. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
  • Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
  • Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian/seksi.
  • Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (mis. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll).

Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.

Siapapun orang yang memerlukan data-data atau perlengkapan, maka ia akan mudah menemukan, apakah yang tersimpan dalam bentuk file-file di komputer atau yang berada ditempat/ lemari penyimpanan berkas-berkas.

Segala bentuk surat menyurat tercatat dan terdokumentasi, segala perangkat yang dimiliki dan dipergunakan terdata, kapan dibeli, siapa yang mempergunakan saat ini, bila ada kerusakan siapa yang bertanggungjawab untuk memperbaiki atau bila dipinjam kapan harus dikembalikan dll.

c. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :

  • Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
  • Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan

Progress Report biasanya berbentuk laporan praktis organisasi kepada anggota atau struktur diatasnya bila diminta, terkadang bisa berbentuk lisan (pembicaraan antar pimpinan dengan pimpinan atau dengan anggota). Sebaiknya Progress Report ini dapat ditampilkan dalam bentuk laporan berbentuk tabel / matrix yang bisa dilihat orang setiap saat (contoh terlampir), biasanya kegiatan masih berlangsung ketika progress report disampaikan.

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) adalah laporan lengkap dari sebuah atau beberapa kegiatan yang telah selesai dilaksanakan organisasi, biasanya merupakan laporan hasil evaluasi dan anggaran yang dipergunakan.

d. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.
Agar tugas / tanggung jawab pengawasan dapat dilaksanakan dengan pertimbangan efektifitas dan efesiensi waktu maupun dana, maka dapat dipertimbangkan faktor-faktor sbb :
  • Pembagian Tugas Pengawasan
  • Pendelegasian Wewenang
  • Pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran serta Realisasi Kegiatan dan Anggaran (RKA)
  • Pembukuan / dokumentasi atau kearsipan

KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Keberadaan sebuah organisasi kemahasiswaan biasanya sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan atau berdasarkan keterbukaan manajemen lembaga untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, minat dan bakat mahasiswanya. Beberapa hal yang perlu dilakukan atau dimiliki suatu organisasi adalah:
  • Strukt ur Organisasi
  • Job Description
  • Rapat Kerja
  • Rapat Harian
  • Rapat Eval uasi
  • Rapat Koordinasi
  • Pertemuan Pimpinan Universitas
  • Pertemuan Pimpinan Organisasi/lembaga
  • Dialog Mahasiswa & Lembaga
  • Penataan Arsip & Inventaris Organisasi
  • Laporan Pertanggung Jawaban
  • Pendelegasian Wewenang
  • Pembagian Tugas Pengawasan
  • Pembuatan Daftar Rencana Kegi atan dan Anggaran Organisasi - serta Realisasi Kegi atan dan Anggaran (RKA)
  • Pembukuan / kearsipan

0 komentar: